Tim Sepak Bola Asal Wuhan Ini Pilih Balik ke China Setelah Virus Corona Menyebar di Spanyol
Sebuah tim sepak bola bernama Wuhan Zall sempat terjebak di Spanyol gara-gara Virus Corona dan akhirnya memilih balik ke China setelah penyebaran virus itu di Eropa makin menggila.
Tim ini tiba di Spanyol pada Januari 2020 lalu. Mereka ke negeri Matador itu untuk menggelar latihan pra-musim.
Mereka rencananya akan meninggalkan Spanyol pada pertengahan Februari. Namun pada akhirnya mereka memperpanjang masa tinggalnya di selatan Spanyol hingga akhir bulan Maret.
Akan tetapi pada akhirnya rencana itu terpaksa harus dibatalkan. Sebab Virus Corona kini tengah mengganas di Eropa, termasuk Spanyol.
Situasi yang Membaik
Tim Wuhan Zall ini memang mengambil keputusan yang tepat untuk balik ke China. Sebab di saat Virus Corona itu tengah mengganas di Eropa, situasi di Negeri Tirai Bambu sendiri sudah membaik.
“Segalanya baik-baik saja di sana (di China) sekarang,” ungkap Jose Gonzalez, pelatih asal Spanyol yang menangani tim tersebut kepada The Associated Press, seperti dilansir Euronews.
“Liga China kemungkinan akan dimulai pada awal Mei. Kami harus masuk karantina ketika kami tiba, jadi semakin cepat kami pergi, semakin baik,” tegasnya.
Tim pertama akan pergi ke kota Shenzhen, di mana mereka diharapkan untuk menyelesaikan latihan pramusim untuk menghadapi Liga Super Cina, kompetisi sepakbola divisi utama utama negara itu. Liga seharusnya dimulai pada 22 Februari tetapi ditangguhkan karena Virus Corona.
Imbas Corona ke Sepak Bola Eropa
Ada beberapa negara di luar China di mana penyebaran Virus Corona menjadi sangat masif. Yang terparah adalah Italia.
Beberapa negara Eropa lain juga sudah terjangkiti Covid-19. Selain Spanyol, ada Inggris, Jerman, dan Prancis.
Kompetisi di Eropa pun sudah dihentikan untuk sementara. Dimulai dari Serie A, kemudian Liga Champions dan Liga Europa, La Liga, Ligue 1, hingga Bundesliga.
Virus Corona sendiri pertama kali muncul dari kota Wuhan pada Desember 2019 kemarin. Virus itu kemudian menyebar ke puluhan negara di dunia, dan menginfeksi lebih dari 145 ribu orang dan lebih dari 5.000 orang meninggal dunia.
0 comments:
Post a Comment