Del Piero: Paulo Dybala Pantas Jadi Kapten Juventus
Ada sebuah pertanyaan penting: Siapakah pemain yang pantas mengemban ban kapten Juventus begitu Giorgio Chiellini memutuskan gantung sepatu? Alessandro Del Piero selaku mantan kapten sudah punya jawabannya.
Del Piero pernah menjabat sebagai kapten tim cukup lama, tepatnya selama 11 tahun. Setelahnya, ban kapten tersebut ia serahkan kepada sesama sosok veteran klub, Gianluigi Buffon.
Kiper legendaris Italia tersebut mengenakan ban kapten Juventus sampai tahun 2018, tepat saat dirinya memilih PSG sebagai klub labuhan berikutnya. Jabatan kapten tim pun jatuh ke tangan Giorgio Chiellini.
Dan sekarang, Chiellini sudah berusia 35 tahun. Musim depan jatah bermainnya mungkin akan jadi lebih sedikit dan bukan tidak mungkin kalau dirinya bakalan gantung sepatu pada tahun 2021 mendatang.
Kapten Berikutnya
Lantas, siapakah yang pantas menjadi kapten berikutnya? Gianluigi Buffon telah kembali, namun usianya pun telah senja. Saat Chiellini cedera, Leonardo Bonucci menjabat sebagai kapten pengganti.
Namun histori Bonucci yang pernah membelot ke AC Milan mungkin akan membuat fans jadi sulit menerimanya. Opsi lain adalah Paulo Dybala, sebab Del Piero yakin bahwa pria asal Argentina itu sudah siap menjadi kapten tim.
"Dybala sudah pernah mengenakan ban kapten beberapa kali dan bila itu terjadi, itu karena di Juventus mereka menganggapnya pantas," ujar Del Piero ke Sky Sports Italia.
"Saya pikir Paulo sudah bertumbuh dewasa dalam beberapa bulan terakhir. Pertunjukan paling terbaik perihal itu adalah bagaimana ia berurusan dengan apa yang terjadi di musim panas, reaksinya melambangkan bagaimana ia telah tumbuh," lanjutnya.
Mencintai Juventus Sepenuh Hati
Del Piero pergi dan meninggalkan nomor 10 yang biasa ia kenakan kepada pemain-pemain Juventus berikutnya. Mulai dari Carlos Tevez, Paul Pogba, hingga sekarang berada di punggung Paulo Dybala.
19 musim perjalanan Del Piero berakhir pada tahun 2012 lalu, saat dirinya memutuskan hijrah ke Australia demi memenuhi pinangan Sydney FC. Kendati sudah lama pergi, rasa cintanya terhadap Bianconeri masih dalam.
"Saya mendukung Juventus sejak kecil, saya memenangkan semua yang bisa dimenangkan, termasuk gelar Serie B di masa yang sulit untuk klub, membawa tim kembali sampai ke puncak sebelum pergi," tambahnya.
"Laga terakhir melawan Atalanta adalah puncaknya dan itu melebihi dari sekadar memenangkan trofi. Saya tak bisa berkata-kata untuk menjelaskan pelukan teman-teman saya dan orang-orang di stadion pada hari itu."
"Cinta saya untuk Juventus itu unik dan tidak akan pernah berakhir," tutup sang legenda.
0 comments:
Post a Comment